Malam Minggu Ceria Di Stella Maris
Kisah ini merupakan pengalaman
nyata yang saya alami sendiri,cerita ini ditulis tanpa bermaksud
mendiskreditkan atau membela salah satu pihak yang terlibat dalam cerita
ini,karena,kerjaan saya adalah seorang marketing di salah satu perusahaan
komputer,sudah bekerja sekitar 6 tahun,memegang divisi sparepart(hmm..kok jadi
seperti CV di lamaran kerja ya) dan bukan pengacara, jaksa penuntut umum atau
hakim apalagi salah satu anggota KPK(bukan Kelompok Peminum Kopi ya..hehehe).Ok
deh,mari kita mulai kisah sedih di malam minggu saya..jeng..jeng..jeng(bisa
ditambahkan dengan suara lolongan serigala dan petir yang menyambar biar lebih
menambah kesan dramatis dan horor).
Sabtu,4 Januari 2014,
Sekitar Pk 19.30 wita,
UGD RS.Siloam
D : Dokter.
M : Mama saya.
Setelah menekan – nekan perut
sebelah kanan saya,dokter akhirnya berbicara kepada saya dan orang tua saya.
D : “Ibu,ini positif
usus buntu,harus segera diambil tindakan,kalau tidak ususnya bisa pecah
dan semakin fatal akibatnya”.
M :”Ok,baik dokter,tapi
saya minta sebaiknya anak saya tidak usah dirawat disini,nanti dirawatnya di
Stella maris saja,biaya lebih terjangkau”
D :”Baik,langsung
pindahkan kesana malam ini,supaya saya bisa operasi dalam 1 – 2 hari ini”
M :”Terimakasih dokter”.
Dan akhirnya saya dan orangtua
bergegas meninggalkan salah satu rumah sakit “bintang lima” yang ada di kota
kami itu tanpa menoleh sedikitpun, karena ,takut berubah jadi patung garam..:p
4 Januari 2014
Sekitar Pk 21.25 wita
UGD RS.Stella Maris
S : Suster
P : Papa
M : Mama
Sy : Saya
Mama mengetuk-ngetuk loket
pendaftaran ruang ICU RS.Stella Maris,tidak lama setelah itu salah satu suster
muncul(tidak dengan ngesot saudara-saudara),beliau pun berbicara kepada kedua
orang tua saya.
S : “Hanya dua orang penjaga yang bisa masuk menemani
pasien,yang lain di luar ya”
P & M : “Iya suster”,sambil mengangguk bersamaan
persis kayak boyband dan girlband yang berkolaborasi.
Sampai di dalam ruangan UGD
suster pun mulai bertanya
S : “Yang mana pasiennya?”
Sy : “Saya suster”,sambil mengacungkan jari
S :”Ok,baik,tunggu di kamar sini dulu ya,nanti ibu urus
administrasi diruangan itu dulu”.
Sambil memberikan arahan
kepada mama,suster menyuruh saya masuk ke salah satu kamar yang berseberangan
dengan ruangan UGD tersebut,saya tidak tahu apa nama ruangan tersebut,hanya
sebuah kamar yang berukuran sekitar 5 x 5 meter berisikan 6 tempat tidur.Saya
pun duduk di salah satu ranjang yang ada,setelah menunggu sekitar 20 menit saya
mulai bosan dan (jujur) sedikit merinding.Saya berjalan ke salah satu sudut
ruangan rumah sakit yang biasa digunakan sebagai ruang tunggu dan ruang
registrasi,tidak lama setelah duduk di sana saya bertemu papa saya.
Sy : “Pa,kamar sudah ada?”
P :”Sudah,di kelas 3,lantai 2,mau lihat?”
Sy :”Ok”.Saya pun menyusul papa saya yang lebih duluan berjalan.
Setelah kami sampai di
kamar,saya pun duduk di atas ranjang,sambil ngobrol dengan adik perempuan
saya.Sekitar 15 – 20 menit kami mengobrol,suster datang dengan mama saya,suster
bertanya dengan sedikit heran dan agak kesal,mama saya pun bertanya dengan nada
heran.
S : “Lho,pasiennya mana?”
Sy :”Saya suster”,sambil mengacungkan jari dan memasang
tampang selugu mungkin.
M :”Kok bisa sampai disini?”
Sy :”Papa yang antar”,saya menjawab dengan santai
S :”Tapi,prosedurnya bukan seperti ini pak,bapak harus
didaftar dibawa terlebih dahulu”
Sy :”Lho,bagaimana caranya suster?saya dicuekin sekitar 20
menit di ruangan bawah,saya jadi bosan,trus ketemu papa saya dan papa saya
tunjukkan kamar saya,akhirnya saya ikut beliau ke atas sini”
P :”Iya,ini mending pasiennya bukan pasien gawat,coba
kalau pasien gawat,sudah keburu mati suster”.Papa menjawab dengan tajam setajam
silet.
Sy : Bergumam dalam hati,”mungkin saya dikira salah satu
penjaga pasien,atau cleaning service atau mungkin justru dikira salah satu
“penunggu” rumah sakit”.
The moral of the story.
Kalau anda akan diopname di
rumah sakit,jika ingin cepat dilayani,pasanglah tampang semenderita
mungkin,semengenaskan mungkin,bisa juga ditambah dengan efek erangan,teriakan
atau sambil mencakar-cakar dinding rumah sakit,dijamin,anda akan cepat dilayani
oleh pihak Rumah Sakit JIWA