Thursday, February 5, 2015

Greatest Friendship



Dia, Qin-jiao menggunakan bahu  kecilnya untuk menopang langitku. Aku tidak akan pernah sekolah lagi jika bukan karena dia. Dia adalah teman terbaik bagi semuanya “tulis He Ying-hui,sahabat karib sekaligus teman sebangku He Qin Jiao di sekolah saat ditanya siapa orang yang sangat berarti di hidupnya.

Dua gadis kecil ini bersahabat sejak 3 tahun yang lalu,mereka berasal dari Hunan,China.He Ying Hui mengidap polio yang otomatis membuatnya tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda untuk bisa membantunya bergerak dari satu tempat ke tempat lain,termasuk ke sekolah.Kondisi perekonomian keluarga Ying Hui sangat memrihatinkan,sehingga mereka tidak sanggup membeli kursi roda untuk digunakan oleh Ying Hui.

Keadaan ini yang membuat Qin Jiao mengambil tindakan untuk membantu Ying Hui agar tetap bisa bersekolah.Setiap hari Qin Jiao menggendong Ying Hui ke sekolah yang jaraknya sekitar 6 Km dari tempat tinggal mereka,dan itu dilakukan sejak 3 tahun silam.Dia melakukan itu agar Ying Hui tetap bisa bersekolah bagaimanapun caranya.

Setelah lewat 3 tahun,akhirnya pemerintah China tergerak untuk memberikan kursi roda kepadaYing Hui.Tapi,Qin Jiao belum berhenti menolong Ying Hui.Setiap pagi,Qin Jiao bangun pukul 6,mengerjakan tugas-tugas rumah lalu pergi ke rumah Ying Hui untuk mendorongnya ke sekolah.Dan Qin Jiao berjanji akan tetap mendampingi sahabatnya itu.

Qin Jiao memberikan teladan kepada kita tentang kasih yang tulus.Bukan materi yang berlimpah yang diberikan Qin Jiao kepada sahabatnya Ying Hui,bukan kalimat motivasi yang indah yang selalu dibisikkan ke telinga sahabatnya.Tapi,bahu,tangan dan kakinya sendiri yang dia berikan untuk menolong dan mendampingi sahabatnya di masa-masa sulit kehidupannya.

Yesus dengan jelas memerintahkan kepada kita untuk saling mengasihi,dan itu dijadikan hukum yang kedua yang merupakan rangkaian hukum yang tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.Marilah kita mengasihi sesama kita,bukan hanya lewat kata yang indah tapi melalui tindakan nyata.

Matius 22 : 39 – 40 : “Dan hukum yang kedua,yang sama dengan itu,ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”